Rabu, 25 Maret 2009

Memilih untuk Bangkit !!


Bicara kebangkitan, maka kita bicara mengenai perubahan yang jelas dari keterpurukan menuju kegemilangan. Sebagaimana halnya seseorang yang 'bangkit' dari posisi tidur atau posisi lainnya menuju posisi yang lebih tinggi di atasnya, maka bangkit dapat kita katakan mirip-mirip dengan kata bangun.
Seorang yang bangkit harus melewati satu tahap yang menjadi dasar dari proses kebangkitan ini, tahap itu adalah tahap menyadari keterpurukan yang melanda di internal ataupun eksternal diri. Menyadari keterpurukan diri, jamaah, organisasi dalam keadaan di bawah,turun, hancur merupakan titik motivasi bangkit yang kuat yang dapat membakar segala upaya sehingga dapat berubah ke dalam keadaan yang lebih baik lagi. Akan tetapi realitanya jarang sekali sikap tulus, rendah hati dan qonaah yang dibutuhkan diri untuk melaksanakan hal ini ada dalam setiap tubuh individu yang ada. Melakukan hal ini-sadar akan kekurangan- sering dianggap sebagai kritikan pedas yang bahkan dapat melemahkan individu, jamaah itu sendiri. Padahal dari kritikan pedas,dalam, dan menyakitkan itu kelak akan muncul pemikiran-pemikiran kritis, kreativ yang dapat kita pertimbangkan untuk menjadi kerangka berpikir/paradigma awal untuk memulai kebangkitan kita.
Menyadari kekurangan internal-eksternal yang ada serta menyadari akan jauhnya jarak yang memisahkan antara keadaan kita sekarang dengan keadaan ideal yang kita mimpikan,akan membangunkan kita dari tidur yang melenakan ini.
Ingatlah hai kawan, penyakit paling berbahaya adalah penyakit yang tidak diketahui oleh pemiliknya padahal penyakit itu terus menggerogoti pemiliknya sedikit tapi pasti.
Ilustrasinya coba bayangkan apakah kita akan diam saja ketika kita sadar akan mengalami musibah sebentar lagi, atau dengan segera bangkit dan menghadapi musibah itu dengan penuh persiapan yang matang!

feb_muslim
-udah lama nih ga nulis,semoga bermanfaat-

Tidak ada komentar: